Tahukah Anda Apa Perbedaan Data Diskrit VS Data Kontinu?

Tahukah Anda Apa Perbedaan Data Diskrit VS Data Kontinu?

Perbedaan antara data diskrit dan data kontinu sangat penting dalam Data Analisis, keduannya memiliki  klasifikasi  yang berbeda. Ketahui menganai definisi, karakteristik, dan penggunaan data diskrit dan data kontinu dalam Data Analisis. 

Sebuah angka atau fakta yang bisa digabung dalam tujuan statistik. Lalu pada data tersebut akan diklasifikasikan menjadi dua kelompok yaitu kuantitatif dan kualitatif.  Jenis data kualitatif tidak bisa diukur menggunakan angka. Sedangkan kuantitatif sebuah data yang bisa diukur menggunakan sifat numerik. Selanjutnya yang masuk sebagai data kuantitatif inilah disebut sebagai data diskrit dan data kontinu.  Meskipun masuk sebagai data kuantitatif namun memiliki sebuah perbedaan untuk pengaplikasiannya yaitu sebagai berikut

Mengenal Perbedaan Data Diskrit vs Data Kontinu

Data Diskrit vs Data Kontinu  adalah jenis data kuantitatif yang berbeda. Kedua data ini memiliki perbedaan variabel, variabel diskrit umunya memiliki nilai yang dapat dihitung sedangakan variabel kontinu memiliki nilai yang tidak dapat dihitung. Berikut adalah perbedaan utama antara data diskrit dan data kontinu. Data diskrit adalah data yang memiliki nilainya terbatas pada bilangan bulat dan hanya menampilkan angka yang dapat dihitung dalam jumlah bilangan bulat. Sedangkan Data Kontinu adalah data yang nilainya dapat berubah secara kontinu dan tidak terbatas pada bilangan bulat. Umumnya Data diskrit lebih mudah dihitung dibandingkan dengan data kontinu, karena data kontinu lebih mudah untuk diukur. Data diskrit biasanya berbentuk grafik atau diagram batang, sedangkan data kontinu lebih secara umum berbentuk sebuah grafik garis atau histogram. Kedua data ini sangat penting bagi perusahaan, karena dapat menghasilkan suatu informasi yang menguntungkan suatu bisnis bila di proses dan dianalisis lebih lanjut. Data merupakan salah satu aset dan harus dijaga dan dimanfaatkan dengan baik, untuk mengetahui kinerja dari suatu perusahaan. Untuk mengetahui lebih jelasnya, maka inilah pembahasannya

Contoh Data Diskrit dan Kontinu

Berikut merupakan beberapa contoh Data Diskrit dan Data Kontinu

Contoh Data Diskrit  

Nilai diskrit diambil dari data tertentu, sebuah data yang mempunyai jumlah terbatas dan tentunya merupakan data yang bisa dihitung. 

Contohnya adalah bilangan bulat yang tidak bisa dipecah memakai bilangan kecil, yaitu: 

  • Berapakah klien yang ada pada kuartal sebelumnya? 
  • Berapakah ukuran tenaga kerja di sektor Anda? 
  • Berapa stok item yang tersimpan? 
  • Berapa jumlah penduduk di suatu kota?

Contoh Data Continue  

Nah, selanjutnya untuk data kontinyu merupakan sebuah data yang bisa diukur.  

Sebuah data yang bisa diambil nilainya namun memiliki jumlah yang tidak terbatas dan tentunya nilainya pun tidak tetap, sebagai contoh yaitu sebagai berikut: 

  • Berat badan atau perawakan dari seseorang. 
  • Tinggi badan dari suatu mahasiswa.
  • Suhu badan dari suatu pasien yang sedang dirawat.
  • Cuaca harian yang ada di kota Anda. 
  • Apakah bisa menentukan waktu dalam menyelesaikan sebuah kegiatan?

Kesimpulan

Dapat diambil kesimpulan bahwa data yang melibatkan variabel diskrit adalah besaran yang memiliki nilai yang dapat dihitung secara pasti, sedangkan data yang melibatkan variabel kontinu adalah besaran yang memiliki nilai-nilai yang tidak dapat dihitung. Dalam variabel diskrit biasanya variabel yang dimuat adalah nilai terbatas atau nilai bulat tertentu. Dengan demikian, ketika anda membuat sebuah asumsi mengenai tipe data tersebut harus paham betul mengenai signifikan antara kedua data tersebut dan perbedaan secara garis besar, yaitu: 

  • Jika data diskrit merupakan data yang mempunyai titik jelas dan ruang di dalamnya. 
  • Masuk ke dalam sebuah urutan dan sesuai dengan namanya, yaitu berkelanjutan. 
  • Untuk data diskrit dapat dihitung dengan gampang. 
  • Sedangkan pada data kontinu sangat sulit untuk dinilai. 
  • Nilai yang terdapat pada data diskrit tentunya sebuah nilai yang terpisah. 
  • Untuk data kontinu yaitu mencakup semua nilai menggunakan kisaran. 
  • Data diskrit harus menggunakan grafik lalu untuk data kontinu memakai histogram. 
  • Dapat pula distribusi frekuensi pada tabulasi data. 
  • Untuk data kontinyu tabulasinya menggunakan sekelompok nilai yang disebut sebagai frekuensi yang bisa diklasifikasikan. 

 

Itulah perbedaan mengenai data diskrit vs data continue. Penting untuk memahami perbedaan ini karena penggunaan metode statistik yang tepat bergantung pada jenis data yang Anda miliki. 

 Editor : Meilina Eka A

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *